SENJA
enggan pergi,
mungkin di sebuah dermaga kau akan menyaksikan satu-dua kapal antah berantah
mengangkut pulang kenangan entah milik siapa, milik aku yang telah lama
tenggelam di dasar diammu, atau milikmu yang telah terbang bersama serak
suaraku
mengucapkan perpisahan
yang kita tau sama-sama berat
mengucapkannya
lirih dalam satu pelukan
yang tak bisa
lebih erat
begini senjaku,
Drina. mungkin di dermaga itu kau tak akan bertemu aku, hanya menghitung detik
demi detik dengan lancang berkejaran dan mengharapkannya mati atau beku. tapi
ada beberapa pertemuan yang tak boleh terjadi karena luka setelahnya akan
membuat sepi di bibir kita saling mengucap benci.
biarlah hening
yang kau dan aku simpan berlayar dalam kapal yang berbeda
biarlah cahaya
yang jingga menyala di matamu pergi, Drina
itu bukan senja
kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar